6 Macam makanan yang harus dihindari dan Makanan Yang Baik Bagi Penderita Kanker

6 Macam makanan yang harus dihindari demi mencegah kanker

Salah satu penyakit yg paling ditakuti oleh tidak sedikit orang-orang merupakan kanker. Tak hanya dapat membikin risiko terkena kematian dini meningkat, pengidapnya akan mengalami penderitaan yg menarik mengingat penyakit ini menggerogoti tahap tubuh. Selain itu, proses pengobatan penyakit ini juga cenderung sangat berat serta belum pasti dapat menyembuhkannya sampai sangatlah tuntas. Karena argumen inilah sebaiknya kita sebisa mungkin mencegah kedatangannya.

Salah satu tutorial yg dapat kita perbuat demi mencegah datangnya kanker artinya dengan menerapkan pola makan yg tepat. Pakar kesehatan menyebut ada beberapa tipe makanan yg nyatanya dapat menambah risiko terkena penyakit ini jadi sebaiknya kita hindari.

Kanker dapat terjadi di bagian tubuh manapun. Kanker terjadi ketika terdapat sel abnormal yang terus tumbuh dan menyerang jaringan di sekitarnya. Sel kanker dapat menyebar ke organ tubuh lainnya melalui darah dan kelenjar getah bening.

Terdapat beberapa jenis utama kanker, antara lain :

Karsinoma, yaitu kanker yang dimulai pada jaringan kulit atau jaringan yang melapisi organ dalam.
Sarkoma, yaitu kanker yang dimulai dari tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh darah, atau jaringan ikat.
Leukemia, yaitu kanker yang dimulai dari jaringan pembentuk darah seperti sumsum tulang belakang, dan membentuk banyak sel darah abnormal.
Limfoma dan multiple myeloma, yaitu kanker yang dimulai dari sel-sel sistem kekebalan tubuh.
Kanker sistem saraf pusat, yaitu kanker yang dimulai dari jaringan otak dan sumsum tulang belakang.

Berikut daftar makanan-makanan tersebut.

1. Minuman bersoda

Minuman bersoda cenderung digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan oleh rasanya yg enak dan menyegarkan, apalagi apabila disajikan dalam keadaan dingin. Masalahnya artinya minuman bersoda tergolong dalam minuman yg paling tak baik bagi kesehatan.

Kandungan gula di dalam minuman bersoda benar-benar tinggi. Apalagi ditambah dengan fakta bahwa tipe gula yg ada di dalam minuman ini artinya sirup jagung yg tinggi kandungan fruktosa. Gula ini benar-benar pekat dan cenderung susah dicerna oleh tubuh.

Jika kita tak jarang mengonsumsinya, organ pencernaan, terutama hati akan bekerja dengan sangat keras demi mengolahnya. Ditambah dengan paparan bahan pewarna buatan di dalam minuman ini, jadi risiko untuk memicu datangnya kanker di organ pencernaan akan meningkat.

2. Makanan dengan bahan tepung

Makanan dari bahan tepung putih semacam pasta, roti, dan beberapa macam kudapan manis dapat dengan mudah kita temui setiap hari. Masalahnya artinya di balik kenikmatan makanan-makanan ini, ada peningkatan risiko kanker apabila kita terlalu tak jarang mengonsumsinya. Hal ini dikarenakan oleh proses pengolahan tepung putih yg memakai beberapa bahan kimia yg berpotensi menambah risiko terkena kanker.

Selain itu, lumayan tak sedikit makanan dengan kandungan tepung putih yg tinggi kandungan gula, kandungan yg dapat memicu datangnya peradangan pada tubuh apabila terlalu tak sedikit dikonsumsi.

3. Keripik kentang

Keripik kentang, terutama yg telah dikemas dengan beberapa varian rasa yg luar biasa nyatanya juga dapat menambah risiko terkena kanker apabila tak jarang dikonsumsi, lho. Hal ini dikarenakan oleh tingginya kandungan lemak trans, bahan pengawet, dan garam di dalamnya.

Selain itu, proses pengolahan kentang dengan suhu tinggi nyatanya juga dapat memicu munculnya kandungan akrilamida. Salah satu kandungan yg bersifat karsinogen alias dapat menyebabkan datangnya kanker.

4. Margarin

Margarin yg tak jarang kita jadikan bahan pembuat kudapan manis nyatanya juga dapat menambah risiko terkena kanker. Hal ini dikarenakan oleh proses pengolahannya yg memakai minyak dalam suhu tinggi yg akhirnya dapat memicu munculnya zat kimia berjenis lycidol dan 3-MCPdare yg bersifat karsinogen alias dapat menyebabkan datangnya kanker.

5. Popcorn yg diolah di microwave

Popcorn yg diolah dengan memakai microwave terbukti mempunyai rasa yg enak, tetapi ahli kesehatan menyebut makanan ini telah mempunyai kandungan zat kimia PFOA yg artinya salah satu bahan bersifat karsinogen. Selain itu, kita juga dapat menemukan bahan kimia lain semacam diacetyl di dalam popcorn ini. Bahan ini juga dapat memicu datangnya kanker.

6. Daging merah

Meski tinggi nutrisi, daging merah terbukti sebaiknya kita batasi konsumsinya sebab dapat memicu datangnya beberapa macam persoalan kesehatan semacam kanker, obesitas, dan masih banyak lagi apabila tak jarang dikonsumsi. Bahkan, apabila kita cenderung kegemaran mengonsumsi daging bakar, risiko terkena kanker pankreas dapat naik sampai 60 persen!

Bagaimana Makanan yang Baik untuk Penderita Kanker?

Jika sebelumnya kita bahas mengenai makanan yang harus dihindari oleh penderita kanker, maka berikut ini adalah daftar makanan yang baik bagi penderita kanker, antara lain :

Apel
Sayuran hijau
Wortel
Ikan berlemak seperti salmon dan mackerel
Kacang kenari

Terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam mengolah dan memilih makanan yang akan dikonsumsi, yaitu :

Proses makanan hingga benar-benar matang
Konsumsi susu dan produk susu lainnya seperti yogurt dan keju dengan label “telah dipasteurisasi”
Konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Paling tidak 2 ½ cangkir (300 gram) sayuran dalam sehari.

Cara Mencegah Kanker

Institut Kanker Amerika meneliti rekomendasi upaya pencegahan kanker. Beberapa rekomendasi yang dimaksud yaitu dengan melakukan :

Menjaga berat badan normal
Berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari
Batasi konsumsi minuman manis
Batasi konsumsi makanan padat energi
Konsumsi lebih banyak variasi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan
Batasi konsumsi daging merah dan daging olahan
Batasi konsumsi minuman beralkohol
Membatasi makanan asin dan makanan olahan dengan garam
Menyusui anak secara eksklusif hingga 6 bulan adalah salah satu upaya pencegahan kanker pada wanita
jangan lupa juga untuk melakukan skrining kanker yang tepat sesuai usia, jenis kelamin, dan faktor risiko sehingga bisa mendeteksi kanker sedini mungkin untuk kesempatan pulih yang lebih besar. Lakukan juga vaksinasi yang tersedia untuk mencegah kanker tertentu seperti vaksinasi HPV yang dapat mencegah kanker serviks.