Cabang Olahraga Basket Indonesia Kini Punya Panduan Kesehatan Pada Era New Normal

Cabang Olahraga Basket Indonesia Kini Punya Panduan Kesehatan Pada Era New Normal

Cabang Olahraga Basket Indonesia Kini Punya Panduan Kesehatan Pada Era New Normal

Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) akhirnya menghadirkan panduan kesehatan pada era new normal.

Panduan kesehatan tersebut dikeluarkan dengan cara resmi oleh PP Perbasi pada Selasa (16/6/2020) untuk menghadapi situasi pandemi virus corona.

PP Perbasi menghadirkan panduan itu seusai Indonesian Basketball League (IBL) demam isu 2020 diputuskan berlanjut pada September mendatang.

Seperti halnya ajang olahraga lain, kompetisi bola basket paling atas Indonesia itu telah terhenti beberapa bulan dampak pandemi.

Dalam panduan kesehatan era new normal, PP Perbasi membahas beberapa faktor tentang virus corona, semacam umpama gejala, tutorial penularan, pencegahan, dan aneka prosedur yg harus dijalankan.

Prosedur itu harus ditaati oleh seluruh manusia bola basket Indonesia, meliputi anak buah PP Perbasi, atlet, pelatih, ofisial, panitia pertandingan, dan lain sebagainya.

PP Perbasi menunjukkan panduan kesehatan untuk latihan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Hal pertama yg harus ditaati setiap klub alias tim merupakan menunjuk satu orang-orang PIC (Person In Charge alias Penanggung Jawab) untuk memastikan seluruh anak buah tim menjalankan protokol Covid-19 era new normal.

Pengawasan dilakukan mulai dari pergi latihan, sebelum latihan, selagi latihan, sampai berakhir dan kembali ke rumah, mes, alias hotel tempat menginap.

Tim juga diminta berkoordinasi dengan Satuan Tugas Covid-19 setempat dikala hendak melakukan latihan.

PIC juga harus memeriksa suhu tubuh anak buah tim dengan cara selalu dan berkala, memeriksa kebersihan fasilitas tim.

Bahkan, PIC juga diminta memastikan semua anak buah tim mengonsumsi vitamin dan makanan sehat demi menjaga daya tubuh, dan selalu melakukan tes kesehatan.

PP Perbasi juga mengimbau PIC bersikap tegas melarang anak buah tim yg sakit alias tidak lebih sehat untuk datang mengikuti latihan.

Selanjutnya, PP Perbasi juga membikin protokol untuk penyelenggaraan ajang alias pertandingan.

Untuk menggelar sebuah ajang, butuh mematuhi pedoman dan protokol kesehatan yg ditetapkan Pemerintah Pusat dan Daerah.

Perbasi pun mengimbau untuk melakukan pembayaran dengan cara cashless (non-tunai) dan menyarankan pecinta untuk melihat melewati media digital.

Namun, khusus penonton, Perbasi menunjukkan kelonggaran dengan menyesuaikan situasi Covid-19 di kawasan masing-masing.

Ada tiga pilihan yg dapat diambil, sesuai dengan situasi di masing-masing daerah, yaitu tanpa peonton, kapasitas 30 persen (hanya tamu undangan), alias kapasitas 60 persen dengan rentang usia 17-45 tahun.

Subscribe to receive free email updates: