Bunda Perlu Tahu, Tips Bersepeda Sehat Agar Bokong Tak Sakit

Bunda Perlu Tahu, Tips Bersepeda Sehat Agar Bokong Tak Sakit

Di tengah pandemi COVID-19, bersepeda saat ini menjadi tren lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, bagi pemula alias yg baru menjajal sepeda seusai sekian lama, mungkin mengalami keluhan capek serta bokong terasa sakit.

Soal ini menurut dr. Michael Triangto, Sp.KO, apabila Bunda ingin naik sepeda jadi wajib ada tujuannya. Ia berkata kalau naik sepeda enggak ada tujuannya, hanya keliling-keliling saja, wajar apabila bokong hingga sakit.

"Makanya wajib punya tujuan. Kalau terbukti tujuan kita untuk menyehatkan tak ada olahraga yg wajib lama. Semakin lama akan membikin tubuh kita makin kelelahan serta lebih mudah sakit," kata Michael terhadap HaiBunda, Rabu (1/7/2020).

Nah, yg berikutnya lagi merupakan kita butuh ingat bahwa tak ada sadel sepeda yg semacam sofa serta enggak ada yg punya sandaran, Bunda. "Jadi sadel itu cuma satu, (namun) yg membedakan merupakan berat badan," ujarnya.

Apabila berat badan kita bertambah berat, tekanan ke sadel bertambah besar. Oleh sebab itu, menurut Michael, bersepeda tak untuk semua orang.

"Bagi yg kelebihan berat badan serta berniat menurunkan berat badan dengan bersepeda, saya jawab tak tepat. Enggak salah sih, tapi tak tepat. Kenapa? Karena dirinya akan mengalami sakit, akan mengeluh 'Aduh kok begini ya'" kata Michael.

Bagaimana tutorial bersepeda tanpa kelelahan alias bahkan hingga ngos-ngosan? Simpel, Bunda, jawabannya merupakan tahu performa diri kita sendiri. "Kalau jarang sepedaan, ya jangan hingga ngos-ngosan," sambungnya.

Ia mencontohkan, umpama Bunda berangkat ke mal, tapi takut ketularan. Lalu, mengapa berangkat ke mal? Kecuali kita punya tujuan. Demikian juga dengan sepeda, kalau punya persoalan yg membikin kita ngos-ngosan, ya jangan pakai sepeda hingga ngos-ngosan.

Saran dr.Michael Triangto supaya tak capek apabila jarang bersepeda yaitu jangan jauh-jauh, jangan cepat-cepat, jangan berat-berat, serta naik sepedanya juga jangan di tanjakan, Bunda.

"Jadi naik sepeda wajib tahu apa tujuannya. Kalau tujuannya kita merupakan transportasi semacam teman-teman yg bike to work itu, itu mau enggak mau wajib hingga ke kawasan tujuan," kata Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga itu.

"Mau kakinya udah pincang, napas sesak, baru lanjutkan. Kan wajib sampai. Tapi kalau tujuannya untuk sehat, terang ngos-ngosan sehingga berkurang. Dulu genjot 5 menit dapat ngos-ngosan sekarang genjot 10 menit," sambungnya. Jadi, Michael menyarankan supaya Bunda dapat membedakan tujuan bersepeda. Kalau terbukti untuk sehat, abaikan tujuan rekreasi serta transportasi. Sebaliknya, kalau terbukti tujuannya fun, rekreasi, abaikan tujuan untuk sehat serta transportasi.

"Tujuan tadi menyebabkan kita punya gol yg berbeda. Goal dari CFD itu untuk fun, goal untuk kesehatan merupakan kualitas kesehatan yg lebih baik," kata Michael.

Lalu, bagaimana dengan orang-orang yg jarang sepedaan tetapi di akhir pekan malah naik sepeda dengan jarak tempuh yg jauh? dr.Michael tak menyarankan naik sepeda dengan tutorial semacam itu, Bunda.

Michael menyebut orang-orang semacam itu dengan sebutan weekend warrior. "Enggak sempat olahraga, begitu hari libur eksklusif dihajar hingga mati-matian. Jadi seminggu cuma sekali, enggak ada artinya kalau seminggu satu kali untuk kesehatan," tutur Michael.

"Olahraga yg sehat itu olahraga yg dapat diikuti lapisan masyarakat serta terang menambah kesehatan," lanjutnya.(aci/som)

Subscribe to receive free email updates: