5 Hal Penting Untuk Para Pemula Yang Baru Mulai Bersepeda

5 Hal Penting Untuk Para Pemula Yang Baru Mulai Bersepeda

Jakarta -

Memasuki masa new normal, kebanyakan yg mulai menjalani aktivitas olahraga, salah satu yg paling tak sedikit diminati ketika ini merupakan sepeda. Seperti umpama tren pada sepeda lipat. Selain dinilai praktis, dapat dibawa kemana saja, sepeda ketika ini sekaligus menjadi moda transportasi tak sedikit orang-orang demi menghindari risiko paparan Corona di transportasi umum.

Namun sebagai pegowes pemula sempurna tak sedikit faktor baru yg butuh dipelajari. Tidak usah khawatir, ini berbagai trik dari dr Falla Adinda praktisi kesehatan soal 5 trik penting yg harus dicatat pegowes pemula.

1. Jenis sepeda

Jenis sepeda merupakan faktor yg mungkin membingungkan bagi pegowes pemula, rutin timbul pertanyaan sepeda apa sebaiknya yg disarankan untuk pemula?

dr Falla menegaskan jenis-jenis sepeda begitu variatif. Sulit untuk mengenali apa yg ingin dibeli apabila tak mengenal maksud serta tujuan membeli sepeda.

"Paling pertama merupakan anda ketahui dulu diri anda ini hobinya apa serta tujuannya bersepedanya apa," terang dr Falla ketika diitemui detikcom di tempat Bintaro, Kamis (25/6/2020).

"Biasanya ada orang-orang yg cenderung inginnya itu menonton kota misalnya, mereka piknik gitu, itu dapat memilih sepeda lipat, biasanya mereka cenderung suka senang-senang rekreasional gitu," lanjut dr Falla, yg juga menekuni olahraga bersepeda, terutama tipe roadbike.

Rombongan pesepeda di CFD. Foto: Agung Pambudhy

2. Budget

Sesuaikan kebutuhan dengan budget. Hal ini tak kalah penting dibandingkan dengan tipe sepeda untuk pemula. Mengapa demikian?

"Kembali lagi budgetnya berapa, sebab sepeda itu range budgetnya luas sehingga sesuaikan juga dengan budget kalian," pesan dr Falla.

3. Benarkah ada batasan jarak tempuh untuk pegowes pemula?

Jawabannya merupakan tergantung sejauh apa serta senyaman apa pegowes pemula ketika mulai bersepeda. dr Falla menyebut faktor ini berkaitan dengan endurance serta stamina masing-masing orang-orang yg berbeda.

"Untuk pemula saya rutin menyarankan jarak yg sekuatnya serta juga senyamannya, sehingga tak ada barometer jarak serta barometer kecepatan yg paling ideal untuk seseorang, sebab yg namanya endurance, stamina itu tersadar serta juga setiap orang-orang berbeda," terang dr Falla.

"Saya ketika awal hanya dapat gowes 16 km waktu itu, tapi sekarang saya mungkin dapat gowes 40/50/60 km alias mungkin saya sempat gowes 100 km. Iya beda-beda tiap orang, dulu saya mungkin dapat gowes dengan rata-rata 18 km/jam, melainkan sekarang 23km/jam, 25m/jam, iya mil setiap orang-orang sempurna berbeda-beda," lanjut dr Falla.

"Yaudah gausah liat orang, gausah liat atlet apalagi, sebab kesehatan tuh punya kita sendiri, serta kita juga mau sehingga apa sih, goal kita merupakan kita sehat stamina kita terjaga, endurance kite terbangun, serta lawan kita tuh cuma diri kita sendiri lho, bukan orang-orang lain, sehingga yg harus dikalahkan merupakan diri kita sendiri, sehingga yaudah gausah compare dengan orang-orang lain," tambahnya.

Bersepeda menjadi gaya nasib baru, bagi warga Kota Bandung, Jawa Barat. Jalanan yg ada di sentra Kota Bandung, menjadi trek favorit bagi para pesepeda. Foto: Wisma Putra

4. Pemanasan

dr Falla menilai pemanasan dalam sepeda tergolong faktor yg penting. Tidak terlepas untuk para pesepeda yg tujuannya untuk rekreasional.

"Pemanasan dalam sepeda itu perlu, kenapa? sebab bersepeda itu mesikipun dirinya rekreasional tapi dirinya masuk juga dalam kegiatan berolahraga, melibatkan otot-otot di tubuh, pertama otot paha, otot kaki, otot punggung, otot bahu otot tangan. Sebenarnya tak sedikit otot-otot yg terlibat dalam gowes itu.
Jadi mesikipun sifatnya rekreasional, fun, tapi otot-otot kita itu semua itu terpakai serta juga mungkin tanpa sadar kita dapat fatigue sehingga pemanasan sebelum bersepeda itu harus dilakukan," jawab dr Falla.

"Kalau pemanasan yg saya perbuat biasanya saya akan stretching ringan sebelum bersepeda semacam peregangan area tangan, kaki, itu mungkin telah harus saya lakukan, biasanya latihan yg saya perbuat seetiap harinya latihan-latihan ringan itu kurang lebih 30 alias 40 km per hari, tapi kalau lagi long ride mungkin dapat 60 hingga 80 km sebab saya menggelutinya sepeda balap," kata dr Falla.

5. Protokol kesehatan

Pesepeda harus menggunakan masker kecuali apabila keadaan lingkungan memungkinkan untuk membuka masker. dr Falla beramanat supaya semakin mematuhi protokol kesehatan sebab tujuan berolahraga merupakan untuk sehat.

"Kalau terbukti orang-orang ketika bersepeda terasa engap serta di sekeliling belum ada jarak aman 2 meter, kalau engap jangan turunkan maskernya melainkan intensitasnya," sebut dr Falla.

Simak Video "Pengusaha Taman Rekreasi Ngaku Dapat Berkah dari Komunitas Sepeda"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

Subscribe to receive free email updates: