Panduan Praktis Jalur Operan Saat Memulai Serangan Di Basket 3x3

Dibandingkan dengan permainan bola basket konvensional (5v5), bola basket 3x3 mempunyai karakteristik permainan yg berintensitas lebih tinggi pada sepanjang permainan. Pertandingan yg ketat dengan saling mengejar dan memutarbalikkan angka, dan skor akhir pertandingan yg tipis artinya hal-hal yg sangat tidak jarang terjadi di ajang kompetisi 3x3 tingkat internasional. Oleh sebab itu, kesalahan sekecil apapun mempunyai akibat yg sangat besar, yg bisa menentukan menang alias kalahnya sebuah tim.

Salah satu kesalahan yg sangat umum terjadi artinya terpotongnya jalur operan dan tercurinya bola pada dikala mengawali serangan, maupun seusai memperoleh bola rebound (Gambar 1). Hal tersebut dikarenakan oleh sebab kurangnya wawasan tentang jalur target operan dan pergerakan tanpa bola untuk mendapatkan operan. Pada postingan ini mainbasket akan menawarkan dasar-dasar jalur operan dan pergerakan tanpa bola untuk mengawali serangan, untuk mencegah terpotongnya jalur operanan tercurinya bola.

Gambar 1.

1. Gerakan memotong V dengan kontak pada lawan

Penyebab mutlak mengapa jalur operan bisa terpotong oleh lawan artinya penerima bola yg berdiri membisu di tempat, jadi pemain bersi kukuh bisa dengan bebas bergerak untuk memotong bola. Untuk mencegah faktor tersebut, jadi penerima operan wajib dibiasakan untuk rutin melakukan gerakan memotong V (V cut) dengan kontak pada pemain bertahan, di mana gerakan memotong V dengan kontak tersebut menyebabkan perpindahan posisi pada pemain bertahan. Contohnya artinya untuk mendapatkan operan di area sayap. Seorang pemain wajib menggeser pemain bersi kukuh hingga mendekati area siku, dan jika hendak mendapatkan operan di area siku jadi wajib menggeser pemain bersi kukuh hingga mendekati area pos tengah (Gambar 2).

Gambar 2.

2. Jalur operan yg direkomendasikan untuk mengawali agresi artinya zona aman, sayap, dan siku.

Penyebab tidak jarang lainnya yg mengakibatkan jalur operan terpotong artinya tidak samanya wawasan tentang target jalur operan, antara pengoper dengan penerima bola. Masih sangat tidak jarang terlihat, khususnya atlet lokal amatir, di mana pengoper melakukan operan dengan jalur yg sesukanya dan penerima bola yg bergerak tidak beraturan sesukanya untuk mendapatkan operan. Selain menambah risiko terpotongnya jalur operan, faktor tersebut juga membikin permainan menjadi tidak efisien dan menghabiskan waktu.

Terdapat tiga target jalur operan yg direkomendasikan, yaitu area sayap (nomor 2), siku (nomor 3), dan zona aman (no 4), yg ditunjukkan pada Gambar 3. Tiga target area operan ini direkomendasikan atas dasar lebih menghemat waktu dan lebih aman, dan semua taktik agresi yg paling umum dalam permainan 3x3 bisa dimulai dari area-area tersebut.

Gambar 3.

3. Jalur operan seusai memperoleh rebound dikala bersi kukuh artinya sayap dan zona aman.

Setiap pemain bersi kukuh yg memperoleh rebound wajib pribadi menonton kesempatan jalur operan ke area sayap alias zona aman. Di dikala yg bersamaan, salah satu pemain bergerak ke area sayap untuk mendapatkan operan. Silahkan lihat contoh ilustrasi pada Gambar 4 dan Gambar 5 di bawah ini.

Gambar 4.

Gambar 5.

Apabila jalur operan menuju area sayap dan zona aman tertutup oleh pemain bertahan, jadi pemain yg memperoleh rebound wajib melantun (dribble) menuju ke area sayap.

Penutup

Tiga poin yg sudah dibahas untuk mengawali agresi pada permainan bola basket 3x3 tersebut artinya hal-hal dasar yg wajib dibiasakan oleh semua kalangan atlet basket dan disarankan supaya dilatih semenjak tetap di tingkat anak-anak. Dengan menerapkan hal-hal dasar tersebut, jadi diinginkan permainan dalam tim 3x3 akan lebih efisien (tidak membuang-buang energi dan waktu dengan gerakan-gerakan yg tidak bermanfaat) dan mengurangi kejadian terpotongnya jalur operan yg mungkin bisa menentukan menang alias kalahnya sebuah tim yg berkompetisi.(*)

Foto: Hari Purwanto

Subscribe to receive free email updates: