Jangan Abaikan Teknik Dasar Bersepeda

Jangan Abaikan Teknik Dasar Bersepeda

Tehnik dasar bersepeda Sandy Nurdiansyah / Beritagar.id

Sangat lazim, begitu beli MTB, seseorang langsung gowes. Mereka melupakan hal yang sangat penting. Yaitu: Teknik dasar bersepeda.

Teknik dasar bersepeda dibutuhkan karena sesungguhnya bersepeda tak sekadar menjaga keseimbangan agar sepeda menggelinding, tidak oleng dan menabrak.

Diawali dengan menempatkan tangan pada handgrip setang sepeda secara benar. Dilanjutkan dengan mengatur posisi duduk dan meletakkan kaki pada pedal. Tujuannya tentu saja agar bisa lebih efektif mengayuh pedal, sepeda tidak keluar jalur, menjaga keseimbangan, serta memudahkan pengereman.

Setidaknya ada tiga hal yang mesti dipahami saat mulai bersepeda, agar bisa mengendalikan (handling) sepeda secara benar.

Pedaling.

Yaitu mengayuh sepeda yang efektif. Caranya dengan menyetel tinggi sadel, agar pesepeda mendapatkan posisi telapak kaki pada pedal lurus seperti jam menunjuk pukul 6.

Lalu bagian telapak kaki yang menempel di pedal juga diatur. Yaitu di bagian depan, setelah jari-jari kaki. Posisi ini memberikan tenaga yang optimal, saat menggenjot pedal.

Mengayuh pedal dengan tumit, ataupun bagian tengah kaki, selain tidak bertenaga, juga bisa membuat cidera kaki.

Shifting.

Keterampilan jempol mengatur perpindahan gir depan maupun belakang harus selalu dilatih. Shifter di tangan kiri untuk memindahkan gir depan, sedang shifter di tangan kanan untuk memindahkan gir belakang.

Gir depan umumnya ada tiga lapis: besar, menengah dan kecil. Kegunaan gir besar untuk kecepatan, pada trek lurus atau turunan. Gir menengah, untuk tanjakan yang tidak terlalu tajam, dan gir kecil untuk tanjakan berat.

Gir belakang, umumnya ada 8-10 pilihan. Kegunaannya terbalik dari gir depan. Yang terbesar untuk tanjakan berat, sedang yang terkecil berturut-turut untuk mengejar kecepatan.

Memadukan penggunaan variasi gir depan dan belakang menjadi seni tersendiri setiap individu, sebab tenaga setiap orang berbeda-beda.

Karena sepeda sepenuhnya mekanis, perpindahan gir harus dilakukan saat pedal dikayuh. Yang juga penting diperhatikan setiap perpindahan gir mesti ada jeda, setidaknya satu putaran pedal.

Pemindahan gir yang teralu cepat, berpotensi membuat rantai putus, atau mata gir patah.

Breaking.

Pengereman juga membutuhkan tehnik dasar. Dimulai dari posisi jari-jari. Letakkan jari telunjuk dan jari tengah pada tuas rem. Pengendalian setang serahkan pada jempol, jari manis dan kelingking.

Posisi tersebut akan memudahkan saat dibutuhkan pengereman mendadak. Yang patut diperhatikan adalah membiasakan diri memadukan penggunaan rem depan dan belakang.

Tidak disarankan bersepeda hanya mengandalkan rem belakang atau rem belakang saja. Di trek turunan misalnya, menggunakan rem belakang saja, akan mengakibatkan sepeda oleng. Bila hanya menggunakan rem depan saja, dijamin nyungsep.

Pada trek turunan, yang bisa menghentikan sepeda adalah memadukan penggunaan rem depan dan belakang secara harmonis.

Subscribe to receive free email updates: